Pages - Menu

Minggu, 22 April 2012

Karbohidrat bikin cepat tua

Karbohidrat bikin cepat tua


(dreamstime.com)
Segala hal tentang awet muda dan umur panjang selalu menarik perhatian para wanita. Berbagai riset telah dilakukan untuk menemukan bagaimana cara agar manusia berumur panjang. Walaupun gaya hidup sehat dengan olahraga rutin adalah cara termudah dan termurah agar awet muda dan tetap sehat, namun ini pun tidak mudah dilakukan sehingga banyak orang masih menuntut cara yang lebih instan dan praktis. Beruntung di belahan dunia barat sana sudah ada yang menemukan cara paling praktis agar berumur panjang, berikut beritanya yang diambil dari dailymail.

Profesor Cynthia Kenyon adalah seorang ahli genetika dari Amerika yang digadang-gadangkan sebagai peraih nobel atas penelitiannya tentang proses penuaan. Profesor Kenyon berhasil menemukan rahasia untuk hidup panjang, tetap sehat dan berenergi layaknya kaum muda. Mau tahu rahasianya? Tidak mahal dan tidak rumit seperti penemuan sebelumnya.

Rahasia tersebut terletak pada karbohidrat yang kita makan. Di seluruh penjuru dunia, karbohidrat menjadi makanan wajib untuk penyumbang energi, namun ternyata karbohidrat ini yang paling bertanggung jawab atas penuaan yang kita alami. Kok bisa? Ternyata umur panjang dan awet muda dikendalikan oleh dua gen di dalam tubuh kita, gen yang mendorong proses penuaan dan gen yang membuat kita tetap muda. Kedua gen ini terkait dengan gen yang mengendalikan insulin, di mana hubungannya adalah jika gen pengendali insulin ini aktif, maka gen mendorong proses penuaan menjadi aktif dan gen 'tetap muda' menjadi tidak aktif.

Para ahli menyarankan pengurangan konsumsi karbohidrat hingga 75% dari jumlah normal. Dengan konsumsi karbohidrat berkurang, maka gen pengendali insulin juga lebih sedikit digunakan sehingga gen pendorong proses penuaan lebih terhambat. Penemuan ini didasari penelitian Prof. Kenyon pada cacing yang masa hidupnya meningkat dari 18 hari menjadi 144 hari dengan aktivitas yang sama seperti saat cacing itu muda. Profesor Kenyon bereksperimen pada cacing ini dengan fokus pada dua gen tersebut. Ketika gen pendorong proses penuaan dihambat dan gen awet muda dibiarkan aktif, cacing-cacing awet muda itulah hasilnya.

Bukti penguat lainnya adalah penelitian pada komunitas orang-orang kerdil di utara Ekuador. Mereka kehilangan gen pendorong proses penuaan sehingga tetap awet muda dan bebas kanker, namun sisi buruknya mereka tidak bisa tumbuh tinggi seperti orang normal karena insulin ini juga dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh.

Karbohidrat juga didakwa sebagai penyebab berbagai penyakit degeneratif, entah itu karbohidrat dalam bentuk gula maupun dalam bentuk pati yang kemudian diubah menjadi lemak. Mungkin memang sudah saatnya kita mengurangi konsumsi karbohidrat, atau jika tidak, Anda harus berolahraga untuk mengubah kelebihan gula dan lemak dalam tubuh menjadi energi. Untuk pengaturan makanan yang benar, disarankan untuk berkonsultasi pada ahli gizi karena kondisi setiap orang berbeda-beda. Sampaikan jika Anda ingin mengurangi karbohidrat, maka racikan menu bagaimana yang paling sesuai untuk Anda. Dengan demikian, kesehatan tubuh Anda akan tetap terjaga walaupun salah satu nutrisinya dikurangi. By:http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=239289:karbohidrat-bikin-cepat-tua&catid=28:kesehatan&Itemid=48

Sejarah Biokimia dan Penemunya

. This is just for my colecction file.

Biokimia diawali dengan studi zat yang diambil dari tanaman dan hewan. Pada sekitar tahun 1800 banyak zat demikian diketahui, dan kimia baru mulai membantu fisiologi dalam memahami fungsi biologis. Sifat prinsip kategori kimia makanan – protein, lemak dan karbohidrat – mulai dipelajari pada paruh pertama abad 19. Pada akhir abad ini, peran enzim sebagai katalis organik ditemukan, dan asam amino dinilai sebagai penyusun protein. Kimiawan cerdas dari Jerman, Emil Fischer menemukan sifat dan struktur dari banyak karbohidrat dan protein. Pengumuman ditemukannya vitamin tahun 1912 secara independen oleh biokimiawan Amerika kelahiran Polandia, Casimir Funk, dan biokimiawan Inggris, Frederick Hopkins, memulai revolusi biokimia dan nutrisi manusia. Secara bertahap, detail dari metabolisme perantara – cara dimana tubuh menggunakan zat nutrisi untuk energi, pertumbuhan dan perbaikan jaringan – dijelajahi. Mungkin contoh yang paling mengesankan adalah karya biokimiawan Inggris kelahiran Jerman, Hans Krebs, yang menemukan siklus asam trikarboksilat atau siklus Krebs, tahun 1930an.

Emil Fischer, penemu banyak struktur dan sifat karbohidrat dan protein
Namun penemuan biokimia abad ke-20 yang paling dramatis adalah pengungkapan struktur DNA (asam deoksiribo nukleat) oleh genetikawan Amerika, James Watson, dan biofisikawan Inggris, Francis Crick tahun 1953. Pengetahuan baru mengenai molekul heliks ganda yang memuat sandi genetik memberi mata rantai dasar bagi kimia dan biologi, sebuah jembatan yang terus dipadati lalu lintas pengetahuan. Huruf-huruf individual yang menyusun sandi – empat nukleotida bernama adenin, guanin, sitosin dan timin – ditemukan satu abad lalu, namun hanya pada mendekati abad ke-20 bisa diungkapkan urutan huruf ini ada pada gen yang menyusun DNA secara tepat. Bulan Juni 2000, wakil dari Proyek Genom Manusia yang didanai pemerintah Amerika Serikat dan Celera Genomics, sebuah perusahaan swasta di Rockville, Md., secara serentak mengumumkan pemecahan sandi yang hampir lengkap secara independen atas lebih dari tiga miliar nukleotida di genom manusia. Namun, kedua kelompok ini menekankan kalau pencapaian monumental ini dalam sudut pandang yang lebih luas hanyalah akhir dari balapan menuju garis start.
DNA tentu saja merupakan makromolekul. Dan pemahaman kategori penting senyawa kimia ini di prakondisikan oleh peristiwa-peristiwa barusan. Pati, selulosa, protein, dan karet adalah contoh makromolekul lainnya, atau polimer yang sangat besar. Kata polimer (berarti bagian ganda) diberikan oleh Berzelius tahun 1830, namun pada abad ke-19 hanya diterapkan pada kasus khusus seperti etilen (C2H4) versus butilen (C4H8). Hanya di tahun 1920an kimiawan Jerman, Hermann Staudinger, menekankan dengan pasti kalau karet dan karbohidrat kompleks tersebut adalah molekul raksasa. Ia memberi nama makromolekul, dengan melihat polimer sebagai satuan-satuan yang serupa dihubungkan kepala ke ekor oleh ratusan bagian dan diikat dengan ikatan kimia biasa.

Hermann Staudinger, menemukan kalau karet dan karbohidrat adalah makromolekul
Karya empiris pada polimer telah lama dilakukan sebelum kontribusi Staudinger. Nitroselulosa dipakai dalam produksi bubuk mesiu tanpa bau, dan campuran nitroselulosa dengan senyawa organik lainnya membawa pada penggunaan komersial pertama: collodion, xylonite dan seluloid. Seluloid sendiri adalah jenis plastik paling awal. Plastik sintetik total pertama dipatenkan oleh Leo Baekeland tahun 1909 dan dinamakan Bakelit. Banyak jenis plastik baru muncul tahun 1920an, 30an dan 40an, termasuk versi polimerisasi dari asam akrilik (sejenis asam karboksilat), vinil klorida, stiren, etilen dan banyak lagi. Nilon penemuan Wallace Carother menarik banyak perhatian di masa Perang Dunia II berlangsung. Usaha besar juga diberikan pada pengembangan pengganti karet yang saat itu merupakan sumber daya alam yang langka karena pasokan yang kecil saat Perang berlangsung. Pada masa Perang Dunia I, para Kimiawan Jerman memiliki bahan pengganti, walaupun jauh dari memuaskan. Pengganti karet pertama yang sangat memuaskan dihasilkan awal 1930an dan menjadi sangat penting di masa Perang Dunia II.
Selama masa antar perang, peran Jerman sebagai pemimpin perkembangan kimia bergeser. Hal ini terutama akibat perang 1914-18 yang membuat negara sekutu mulai berhati-hati dalam membangun kerja sama untuk mencegah ketergantungan mereka pada industri kimia Jerman. Pewarna, obat, pupuk, bahan peledak, fotokimia, kimia makanan (seperti bahan kimia untuk penyedap makanan, pewarna makanan dan pengawetan makanan), kimia berat, dan material strategis dari aneka jenis dipasok secara internasional sebelum perang sebagian besar oleh perusahaan kimia jerman, dan, saat pasokan bahan vital ini terpotong tahun 1914, negara sekutu harus berusaha mencari penggantinya. Salah satu contoh mengesankan adalah kemunculan gas klorin dan racun lainnya, di awali tahun 1915, sebagai senjata kimia. Setelah perang selesai, kimia dipelajari dengan penuh semangat di Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, dan tahun-tahun antar perang menjadi tahun dimana Amerika Serikat bangkit menjadi kekuatan dunia dalam sains, terutama kimia.
Semua ini menjelaskan mengapa Perang Dunia I sering disebut Perang kimiawan, sementara Perang Dunia II disebut perang fisikawan, karena penggunaan radar dan senjata nuklir. Namun kimia adalah partner baik fisika dalam pengembangan sains dan teknologi nuklir. Sintesis unsur transuranium (nomer atom lebih besar dari 92) adalah konsekuensi langsung dari penelitian yang membawa pada Proyek Manhattan dalam Perang Dunia II. Ini semua adalah kejayaan dekan kimiawan Nuklir Amerika, Glenn Seaborg, penemu ataupun anggota tim penemu dari 10 unsur transuranium. Tahun 1997, unsur 106 diberi nama seaborgium untuk menghormatinya.

Glenn Seaborg, penemu 10 unsur transuranium
Referensi
1.       Donald A. McQuarrie and Peter A. Rock, General Chemistry, 3rd ed. (1991)
2.       William R. Stine, Terese M. Wignot, and Edward B. Stockham, Applied Chemistry, 3rd ed. (1994)
3.        Lionel Salem, Marvels of the Molecule (1987)
4.       Aaron J. Ihde, The Development of Modern Chemistry (1984)
5.       chemistry. (2010). In Encyclopædia Britannica. Retrieved June 20, 2010, from Encyclopædia Britannica Online: http://www.britannica.com/EBchecked/topic/108987/chemistry


NB: ini saya ambil dari  http://www.faktailmiah.com/2010/09/15/biokimia-polimer-dan-teknologi.html