Pages - Menu

Kamis, 28 November 2013

Asesmen Kinerja


 ASESMEN KINERJA DALAM PENDIDIKAN
oleh: Mutiara Ismet


I.                   Pendahuluan
a.      Pengertian
Penilaian Perbuatan atau unjuk kerja adalah penelitian terhadap kemampuan dan sikap  siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan.Asesmen kinerja pada prinsipnya lebih ditekankan pada proses keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Asesmen ini sangat cocok digunakan untuk menggambarkan proses, kegiatan,atau unjuk kerja. proses, kegiatan, atau unjuk kerja dinilai melalui pengamatan terhadapsiswa ketika melakukannya. Misalnyapenilaian terhadap kemampuan siswa merangkai alat praktikum untuk percobaan sederhana dilakukan selama siswa merangkai alat, bukan sebelum atau setelah alat dirancang.
Asesmen ini melibatkan aktivitas siswa yang membutuhkan unjuk keterampilan tertentu dan/atau penciptaan hasil yang telah ditentukan.Karena itu, metodologi asesmen ini memberi peluang kepada guru untuk menilai pencapaian berbagai hasil pendidikan yang sebenarnya tidak dapat dijabarkan dalam tes tertulis. Melalui metodologi ini, asesmen kinerja memungkinkan guru mengamati siswa saat siswa sedang bekerja atau melakukan tugas belajar, atau guru dapat menguji hasil-hasil yang dapat dicapai, serta menilai (judge) tingkat penguasaan/kecakapan yang dicapai siswa.
Asesmen kinerja tidak hanya bergantung pada jawaban benar atau salah. Sebagaimana halnya dengan asesmen bentuk essay, observasi yang dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan pertimbangan-pertimbangan subyektif berkenaan dengan level prestasi yang dicapai siswa. Evaluasi ini didasarkan pada perbandingan kinerja siswa dalam mencapai standar excellent (keunggulan, prestasi) yang telah dicapai sebelumnya. Sebagaimana tes essay, pertimbangan guru digunakan sebagai dasar penempatan kinerja siswa pada suatu kesatuan/kontinum tingkatan-tingkatan prestasi yang terentang mulai dari tingkatan yang sangat rendah sampai tingkatan yang sangat tinggi.
Hal-hal yang harus kita pahami tentang asesmen kinerja adalah kita mendesain dan mengembangkan asesmen kinerja untuk digunakan kelak di kelas kita sendiri. Metodologi asesman kinerja bukanlan suatu obat yang mujarab, bukan penyelamat guru, dan juga bukan merupakan suatu kunci untuk menilai kurikulum yang sebenarnya. Asesmen ini semata-mata merupakan alat yang memberikan cara-cara yang efisien dan efektif untuk menilai beberapa (bukan keseluruhan) hasil-hasil dari proses pendidikan yang dipandang berguna.
Terdapat istilah lainnya yang berkaitan denganpenilaian kinerja yaitu penelitian alternatif (alternative assessment)  dan penilaian otentik (authentic assessment) . Beberapa ahli menyatakan bahwa istilah penilaian otentik kadan-kadang digunakan untuk menjelaskan penilaian kerja karena tugas-tugas asesmennya yang lebih dekat dengan kehidupan nyata. Istilah penilaian alternatif digunakan untuk penilaian kinerja karena merupakan alternatif untuk penilaian tradisional-paper and pencil test (tes tertulis objektif).
Assesman kinerja bersifat lugas (fleksibilitas) dalam pengembangan bagianbagiannya, tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu ketika meninjau faktor-faktor konteks dalam rangka pengambilan keputusan tentang kapan mengadopsi metodametoda assesman kinerja. Pada dasarnya faktor-faktor utama yang dipertimbangkan dalam proses seleksi assesman sesuai dengan sasaran prestasi untuk siswa dan juga dengan metodologi assesman kinerja.

Dalam klasifikasi kinerja, pemakai bebas memilih dari suatu rentangan sasaran prestasi yang mungkin, dan asesmen kinerja dapat difokuskan pada sasaran-sasaran khusus dengan mengambil tiga keputusan desain: merumuskan jenis kinerja yang dinilai, mengidentifikasi siapa yang akan dinilai; dan menetapkan kriteria kinerja.

b.      Kelebihan dan Kekurangan
Adapun kelebihan asesmen kinerja :
1.      Siswa dapat mendemonstrasikan suatu proses
2.      Proses yang didemonstrasikan dapat diobeservasi langsung
3.      Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa macam penalaran, kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik
4.      Dapat menilai proses dan produk pembelajaran
5.      Memberi motivasi kepada siswa
6.      Mendorong aplikasi pembelajaran dalam kehidupan nyata
Adapun kelebihan asesmen kinerja :
  1. Sangat menuntut waktu dan usaha
  2. Pertimbangan dan penskoran yang lebih subjektif
  3. Lebih membebani guru
  4. Mempunyai reliabilitas yang rendah


c.       Metode-Metode
Adapun metode-metode yang dapat digunakan untuk asesmen kinerja,yaitu:
  1. Obsevasi
  2. Interview
  3. Portofolio
  4. Penilaian essay
  5. Ujian Praktek
  6. Paper
  7. Penilaian Proyek
  8. Kuesioner
  9. Penilaian oleh teman
  10. Penilaian diskusi
  11. Penilaian jurnal kerja ilmiah siswa

II.                Komponen Asesmen Kinerja

Penilaian kerja terdiri atas komponen, yaitu:
a.       Rubrik
Standar diperlukan dalam penilaian kinerja untuk mengidentifikasikan secara jelas  apa yang seharusnya siswa ketahui dan apa yang seharusnya  siswa dapat lakukan. Standar tersebut dikenal dengan istilah rubrik. Rubrik dapat dinyatakan sebagai panduan pemberian skor yang menunjukkan sejumlah kriteria perfromance pada proses atau hasil yang diharapkan. Rubrik terdiri atas gradasi mutu kinerja siswa mulai dari kinerja yang paling buruk  hingga kinerja yang paling baik disertai dengan skor untuk setiap gradasi mutu tersebut. Dengan mengacu pada rubrik inilah guru memberikan nilai terhadap kinerja siswa.
Contoh Rubrik untuk Penilaian kinerja  dalam Praktikum Kimia
NO
PERNYATAAN
SKOR
KRITERIA (RUBRIK) PENSKORAN
1
A.  Kegiatan Persiapan
Mengecek kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan yang ada di prosedur praktikum
4
Peserta didik mengecek seluruh kelengkapan alat dan bahan (Jumlah 14 alat dan bahan)
3
Peserta didik mengecek kelengkapan alat dan bahan, tetapi 1-3 alat atau bahan tidak dicek
2
Peserta didik mengecek kelengkapan alat dan bahan, tetapi 4-6 alat atau bahan tidak dicek
1
Peserta didik mengecek kelengkapan alat dan bahan, tetapi lebih dari 6 alat atau bahan tidak dicek
0
Peserta didik tidak mengecek kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan yang ada diprosedur praktikum

Untuk pengisian rapor, skala penilaian 1,2,3, dan 4 pada contoh tersebut dapat diubah dalam skala 5,6,7,8, dsb. Rubrik atau kriteria di atas ditujukan untuk memberi skor pencapaian kompetensi tertentu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pekerjaan siswa.

b.      Task (Tugas)
Task (tugas) merupakan perangkat tugas yang menuntut siswa untuk menunjukkan suatu performance (kinerja) tertentu.


Contoh kinerja proses yang dilakukan dalam praktikum kimia.
NO
ASPEK YANG DINILAI
SKOR
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
1
a.    Kegiatan Persiapan
Mengecek kesesuaian dan kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan yang tertulis di prosedur praktikum pengaruh suhu permukaan terhadap laju reaksi











III.             Instrumen untuk Asesmen Kinerja
Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:
a.      Daftar Cek
Nama Siswa :
Kelas          :
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak). Pada penelitian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, murid mendapat nilai apanila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, murid tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah , dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah. Berikut contoh daftar cek.


No
ASPEK/KINERJA YANG DIHARAPKAN
Penilaian
Ket.
Ya
Tidak

I.     Persiapan Praktikum



1
Membawa perlengkapan praktikum (alat/bahan yang ditugaskan)



2
Memakai jas lab dan penampilan rapi




II.  Selama Kegiatan Praktikum




A.    Menggunakan Alat



3
Mengambil bahan dengan rapi, tidak berceceran



4
Mengambil bahan praktikum sesuai kebutuhan



5
Mengoperasikan alat dengan benar



6
Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur praktikum




b.      Skala Rentang (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilaian memberi  nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala rentang tersebut, misalnya, sangat kompeten- kompeten – agak kompeten – tidak kompeten.penilai sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu penilai agar faktor sbujektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat. Berikut contoh skala rentang.
Nama Siswa :
Kelas          :
Tanggal        :

No.
Aspek yang Dinilai
Nilai

a.      Kegiatan Persiapan





1
Mengecek kesesuaian dan kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan yang tertulis di prosedur praktikum pengaruh suhu permukaan terhadap laju reaksi





b.      Kegiatan Pelaksanaan (Proses) Praktikum





2
Menuangkan larutan Na2SO3 dari botol stok kegelas kimia




3
Memasukkan larutan Na2SO3 ke gelas ukur dengan benar




4
Memasukkan larutan Na2SO3 ke gelas ukur dengan menggunakan pipet secara benar ,dst




Jumlah
16


Ket: Penentuan nilai berdasarkan rubrik yang telah ditetapkan  oleh guru sesuai kebutuhan



Referensi:
Anonim.Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Ipa Di Sd.
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan: Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama di Sekolah.Malang:UIN Maliki Press.
Wulan, Ana Ratna. Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi.Bandung: FMIPA UPI Bandung


1 komentar:

  1. Casino Resort, Orange County, CA - MapYRO
    Welcome to Mardi 파주 출장안마 Gras Casino Resort, Orange County. This casino 이천 출장마사지 is located in Hollywood, California. The hotel is 삼척 출장안마 close to the 제주 출장샵 beach and is open daily. 논산 출장안마

    BalasHapus